Normalisasi pada ERD
Normalisasi adalah proses perancangan basis data yang
bertujuan untuk mengurangi redundansi data, meminimalkan anomali data, dan
meningkatkan integritas data. Normalisasi digunakan dalam perancangan
Entity-Relationship Diagram (ERD) dan database untuk memastikan bahwa struktur
database memenuhi standar desain yang baik. Normalisasi membantu dalam
menghindari masalah seperti penyimpanan data berlebihan, inkonsistensi data,
dan ketidaksempurnaan desain basis data. Ada beberapa bentuk normalisasi, yang
dinyatakan dalam bentuk “normal forms,” yang paling umum adalah Normal Form
Pertama (1NF), Normal Form Kedua (2NF), dan seterusnya hingga bentuk normal
yang lebih tinggi.
- Normal Form Pertama (1NF): Untuk mencapai 1NF, setiap sel dalam tabel harus berisi satu nilai atomik (tidak ada data berulang). Selain itu, setiap baris dalam tabel harus memiliki kunci primer yang unik.
- Normal Form Kedua (2NF): Untuk mencapai 2NF, tabel harus sudah dalam 1NF, dan setiap kolom non-kunci harus sepenuhnya bergantung pada seluruh kunci utama, bukan hanya sebagian. Ini menghindari adanya atribut yang tergantung secara sebagian pada kunci utama.
- Normal Form Ketiga (3NF): Untuk mencapai 3NF, tabel harus sudah dalam 2NF, dan setiap kolom non-kunci harus tidak bergantung pada kolom non-kunci lainnya. Ini menghindari adanya ketergantungan transitif.
- Normal Form Boyce-Codd (BCNF): BCNF adalah bentuk yang lebih ketat dari 3NF dan memastikan bahwa setiap atribut non-kunci bergantung sepenuhnya pada kunci utama.
- Normal Form Keempat (4NF) dan Selanjutnya: Bentuk-bentuk normalisasi yang lebih tinggi seperti 4NF dan 5NF (atau Normal Form Kelima) bertujuan untuk mengatasi masalah ketergantungan multi-nilai dan menghindari beberapa anomali lainnya.
Normalisasi adalah proses yang penting dalam
perancangan basis data karena membantu memastikan bahwa basis data adalah
efisien, konsisten, dan dapat dikelola dengan baik. Namun, perlu diingat bahwa
terlalu banyak normalisasi juga dapat membuat basis data menjadi rumit dan
sulit dipahami.
Tetapi biasanya tingkatan normalisasi hingga tingkat ketiga sudah cukup untuk sebagian besar kasus. Menerapkan normalisasi dapat menghasilkan struktur basis data yang lebih efisien, lebih mudah dipahami, dan lebih mudah dikelola, meskipun bisa meningkatkan kompleksitas dalam hal hubungan antar tabel dalam skema basis data.
Kunjungi UBP Karawang & Pak Adi